Di salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor perkebunan di wilayah Riau, Indonesia. Perusahaan ini fokus pada pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan karet, serta berbagai komoditas perkebunan lainnya. Di dalam perusahaan ini terdapat beberapa masalah yang dihadapi sebelum penerapan digitalisasi, yaitu:
1. Ketiadaan Digitalisasi pada Semua Lapisan Peralatan :
Sebelum digitalisasi, setiap layar instrumen belum terintegrasi dengan teknologi digital. Hal ini berakibat pada ketidakmampuan user dalam memperoleh informasi terkini dan akurat mengenai status dari berbagai proses yang berlangsung di lapangan secara real-time.
2. Metode Pengukuran Konvensional:
Teknik pengukuran yang digunakan masih bersifat tradisional, artinya dilakukan secara manual tanpa bantuan teknologi modern yang dapat mengurangi efisiensi dan efektivitas akurasi pengukuran.
3. Visualisasi Data Terbatas:
Informasi yang diperoleh dari pengukuran hanya divisualisasikan melalui sistem atau program elektrik yang sudah ada sebelumnya tanpa integrasi atau pemrosesan data yang memadai. Hal ini membuat kesulitan dalam memahami dan menganalisa data secara komprehensif.
4. Masalah Jarak dan Persebaran Lokasi Pengukuran:
Karena lokasi pengukuran yang berada jauh dan tersebar di berbagai tempat, user mengalami kesulitan untuk melakukan pengecekan secara rutin. Situasi ini menuntut adanya solusi yang dapat mempermudah pemantauan tanpa harus hadir secara fisik di setiap saat.
5. Pemantauan Flare Manual:
Proses pemantauan flare, yang merupakan indikator penting dari pembuangan gas beracun dan sangat berbahaya, masih dilakukan secara manual. Pendekatan ini tidak hanya berisiko tinggi bagi keselamatan pekerja tetapi juga kurang efektif dalam mendeteksi dan mengatasi masalah secara cepat.
Dari berbagai permasalahan di atas, maka menunjukkan kebutuhan mendesak akan transformasi digital dalam operasional di perusahaan perkebunan tersebut untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, efektivitas, dan pengambilan keputusan berbasis data yang akurat.
Solusi dari Efortech
Solusi yang diadopsi untuk perusahaan ini melibatkan penerapan digitalisasi teknologi untuk mengatasi tantangan operasional yang dihadapi oleh perusahaan perkebunan. Implementasi ini terdiri dari beberapa elemen kunci:
1. Penggunaan Sensor Instrumentasi
Sensor canggih dipasang di berbagai lokasi penting untuk mengumpulkan data secara real-time mengenai kondisi operasional. Sensor ini dapat mengukur berbagai parameter, seperti suhu, tekanan, dan kelembapan, yang krusial untuk pemantauan kinerja dan keamanan perkebunan.
2. Monitoring Lokal Melalui Human Machine Interface (HMI)
Human Machine Interface (HMI) diimplementasikan sebagai pusat kontrol untuk memvisualisasikan proses dan memonitor hasil pengukuran dari sensor instrumentasi. HMI menyediakan antarmuka pengguna yang intuitif, memungkinkan operator untuk melihat data secara visual dan menginterpretasikannya dengan mudah. Ini membantu dalam membuat keputusan yang cepat dan informasi tentang operasi sehari-hari.
3. Digitalisasi untuk Pemantauan Sistem Flare
Dengan digitalisasi, sistem pemantauan flare kini lebih canggih. Informasi terkait sistem flare, yang penting untuk menangani pembuangan gas beracun, dapat dipantau secara real-time. Implementasi ini memungkinkan deteksi dini potensi masalah atau kegagalan sistem, meminimalisir risiko bahaya terkait keamanan lingkungan dan personel.
Penjelasan Sistem:
Terdapat beberapa sensor intrument seperti Pressure, Flow, Temperature dan status dari Flare yang diintegrasikan ke Programmable Logic Control (PLC). Data-data tersebut diolah di dalam PLC untuk penentuan proses, sequence sistem, calculation, dan logic control. Hasil yang sudah di olah selanjutnya di visualisasikan dalam sebuah Human Machine Interface (HMI).
Dalam implementasi ini, berbagai sensor instrumen seperti tekanan (Pressure), aliran (Flow), suhu (Temperature), dan status Flare terintegrasi dengan Programmable Logic Control (PLC). PLC berfungsi sebagai otak sistem yang mengelola dan mengolah data yang diterima dari sensor-sensor tersebut.
Setelah data diolah di dalam PLC, hasilnya kemudian divisualisasikan melalui Human Machine Interface (HMI). HMI berfungsi sebagai titik akses bagi operator atau pengguna untuk memantau dan mengontrol sistem secara langsung.
Manfaat setelah Implementasi
Implementasi penggunaan sensor instrumen yang terintegrasi dengan PLC dan divisualisasikan melalui HMI membawa berbagai manfaat signifikan bagi perusahaan perkebunan ini. Berikut adalah beberapa manfaat dari implementasi ini:
1. Optimalisasi Pekerjaan
Dengan data yang dipantau secara real-time, pekerjaan dapat dioptimalkan dengan lebih baik. User dapat mengambil tindakan cepat dan tepat berdasarkan informasi terkini real-time, sehingga, meningkatkan efisiensi operasional.
2. Efisiensi dan Efektivitas
Penggunaan sistem monitoring real-time memungkinkan untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi maupun maintenance. User dapat merespon dengan cepat terhadap perubahan kondisi, mencegah gangguan produksi, dan merencanakan maintenance secara proaktif.
3. Visualisasi Data Interaktif
Data yang divisualisasikan melalui HMI dapat diakses secara interaktif untuk pembuatan laporan kepada manajemen. Ini memungkinkan manajemen untuk memantau kinerja operasional dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih akurat
4. Menuju Smart Factory
Dengan semua proses yang semakin mendekati otomatisasi bergerak menuju konsep smart factory. Sistem yang membuka jalan bagi implementasi teknologi yang lebih canggih di masa depan
5. Pengurangan Risiko dan Kecelakaan Kerja
Penerapan teknologi ini membantu mengurangi risiko dan kecelakaan kerja dengan memberikan pemantauan yang lebih baik terhadap kondisi lapangan. User dapat mengidentifikasi potensi bahaya dengan lebih cepat dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.
Kesimpulan
Implementasi digitalisasi dalam operasi perusahaan perkebunan di Riau, Indonesia, dapat membawa transformasi signifikan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Penggunaan sensor instrumen yang terintegrasi dengan PLC dan divisualisasikan melalui HMI membawa berbagai manfaat signifikan seperti meningkatkan keamanan, efisiensi, efektivitas, pengambilan keputusan berbasis data yang akurat, optimalisasi pekerjaan dan menyongsong perubahan menuju Smart Factory.
No responses yet